Papua Tengah.News – Staf Khusus Wakil Presiden (Wapres), Achmad Adhitya, mengatakan program makan bergizi gratis (MBG) dan pendidikan gratis dapat berjalan beriringan dan saling menguatkan.
Hal ini menanggapi aksi unjuk rasa ribuan pelajar SD, SMP, dan SMA di Kabupaten Paniai, Papua Tengah, yang menolak program MBG dan menuntut pemerintah memberikan pendidikan gratis untuk pelajar di Papua.
“Menurut saya antara program pendidikan gratis dan makan bergizi gratis itu bukan satu program yang saling memakan satu sama lain. Tapi sebenarnya harusnya jadi program yang saling memperkuat satu sama lain,” katanya.
Dia menjelaskan, niat pemerintah dengan adanya program MBG dapat memberikan nutrisi yang baik dan bagus kepada anak-anak Indonesia. Sehingga, hal ini akan berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan.
Karena itu, menurutnya program MBG tidak akan menghentikan rencana pemerintah dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia
“Tapi itu tidak mematikan rencana pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Karena menurut saya pesan dari Pak Presiden dan juga Mas Wakil Presiden sangat clear bahwa terkait dengan pendidikan itu tidak akan terpengaruh dengan program-program pemerintah yang lain,” jelasnya.
Dia menegaskan, dalam melaksanakan program MBG dan keinginan untuk melaksanakan pendidikan gratis ialah program yang saling melengkapi satu sama lain. Hal itu dapat sangat mungkin untuk ke depan dapat di eksplorasi dan ditindak lanjuti oleh kemeterian terkait.
“Antara keinginan untuk melaksanakan pendidikan gratis sama makan bergizi gratis itu sesuatu yang harusnya sangat complementary satu sama lain, niat pemerintah seperti itu. Sangat mungkin ya untuk kemudian bisa dieksplorasi lebih lanjut tapi tentunya kementerian terkait yang lebih relevan,” ujarnya.