Ribuan Peserta Hadiri Seminar GKII di Gereja Moria Pagamba, ini pesan Bupati Intan Jaya!

Papua Tengah.News – Seminar Badan Sinode dan Biro Perkauan GKII Wilayah II Papua Tengah yang melibatkan gabungan tiga klasis—Bugalaga, Pagamba, dan Wandae—telah sukses dilaksanakan pada 13–16 Mei 2025 di Gereja GKII Moria Pagamba, Distrik Buandoga, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah

Acara yang berlangsung selama empat hari ini dihadiri lebih dari 1.500 peserta, yang terdiri dari hamba-hamba Tuhan, pemuda-pemudi, ibu-ibu perkauan, serta tamu undangan dari berbagai wilayah pelayanan GKII. Seminar bertujuan memperkuat kapasitas rohani dan pelayanan para hamba Tuhan di 66 gereja, serta membina generasi muda suku Wolani dan Moni agar tidak terjerumus dalam kenakalan remaja.

Seminar ini menghadirkan para pembicara utama yakni, Pdt. Dr. Hansk Wakerwa, M.Si (Ketua Sinode GKII Wilayah II Papua Tengah), Ibu Dewi Merati Waker (Ketua Biro Perkauan GKII Wilayah II Papua Tengah), dan Pdt. Ham Bagubau, S.Th (Wakil Ketua Sinode GKII Wilayah II Papua Tengah).

Materi-materi disampaikan dalam bentuk ibadah harian, seminar, serta Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR). Fokus utama pembekalan adalah mendorong para pelayan Tuhan tetap setia melayani jemaat masing-masing sesuai panggilan dan tanggung jawab pelayanan.

Bupati Intan Jaya, Bpk. Aner Maiseni, S.Kom, S.H, M.H, didampingi Wakil Bupati Bpk. Elias Igapa, S.E, hadir membuka kegiatan secara resmi. Pemerintah Kabupaten Intan Jaya juga memberikan dukungan dana sebesar Rp250.000.000 untuk mendukung suksesnya seminar.

Dalam sambutannya, Bupati menyatakan: “Kami akan terus mendukung kegiatan keagamaan dari semua denominasi gereja, karena kami Bupati dan Wakil Bupati adalah anak gereja.”

Selain dana, beberapa Kepala Dinas turut membantu dalam bentuk logistik, transportasi, dan kehadiran langsung selama kegiatan berlangsung

Bupati Maiseni juga menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur jalan dari Paniai ke Intan Jaya (Komopa–Wandae–Buandoga) akan mulai dikerjakan pada Mei–Juni 2025. Ia meminta semua pihak untuk mendukung dan tidak menghalangi proses pembangunan ini.

Bupati menegaskan pentingnya mengembalikan anak-anak yang putus sekolah ke bangku pendidikan, “Anak-anak SD, SMP, SMA, dan mahasiswa yang sempat berhenti harus kembali sekolah. SDM Intan Jaya harus unggul.”

Ketua Sinode, Pdt. Dr. Hansk Wakerwa, menyampaikan komitmennya untuk terus menjangkau seluruh wilayah kepemimpinan yang meliputi 4 kabupaten dan 28 klasis, termasuk Mimika, Puncak Jaya, Puncak, dan Intan Jaya.

Ia menekankan pentingnya kesetiaan para hamba Tuhan: “Jangan terlalu sering ke kota tanpa tujuan. Jika hamba Tuhan tidak setia menggembalakan jemaat, maka akan dikenakan disiplin organisasi sesuai AD/ART GKII.”

Ia juga mengingatkan pemuda dan pemudi untuk menghindari miras dan pergaulan bebas yang telah merenggut banyak nyawa generasi muda Papua.

Ketua panitia, Pdt. Esau Nagapa, melaporkan bahwa total dana yang terkumpul untuk kegiatan ini mencapai Rp500 juta, termasuk 6 ekor babi dan 89 ekor ayam yang disumbangkan oleh jemaat dan berbagai pihak.

Panitia mendapat apresiasi tinggi atas semangat gotong royong dan kerja keras mereka dalam menyukseskan seluruh rangkaian acara, dibantu oleh tokoh-tokoh seperti Jupinaus Gayamba dan Ev. Deki Tayapa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *