Potensi Curah Hujan Tinggi di Nabire Dan Papua Tengah

Papua Tengah.News – Masyarakat di delapan Kabupaten di  Papua Tengah  diharapkan  dapat memahami Pola Hujan Lokal,  sehingga lebih siap menghadapi berbagai kondisi cuaca. Pengamat Prakirawan Cuaca BMKG Nabire Dani Wiyai, kepada RRI Jumat  (9/5/2025) menjelaskan Potensi Curah Hujan yang Tinggi di Kabupaten Nabire dan Papua Tengah akhir-akhir ini, di pengaruhi karena Kabupaten Nabire termasuk dalam Non ZOM atau (Non Zona Musim) dimana pola curah hujan tidak memiliki perbedaan yang jelas antara periode musim hujan dan musim kemarau.

“Daerah Non ZOM ini berbeda dengan  di daerah ZOM dimana curah hujannya  relatif stabil sepanjang tahun dan tidak transisi musim yang jelas seperti di Daerah ZOM,  yang di maksud dengan Daerah ZOM atau (Zona Musim), ini adalah Daerah yang pola curah hujannya memiliki perbedaan yang jelas antara periode musim hujan dan kemarau, dengan musim hujan yang lebih dominan pada periode tertentu dan musim kemarau pada periode lainnya,”ucapnya.

Menurut Dani Wiyai, faktor lain yang juga menyebabkan curah hujan tinggi di Nabire, adalah faktor lokal, yang maksud faktor lokal adalah jenis hujan yang pola distribusinya di pengaruhi oleh kondisi dan keadaan daerah setempat, hujan tersebut seringkali bersifat tidak merata dan terjadi pada area tertentu, dengan intensitas yang relatif tinggi dan waktu yang singkat.

“Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat yang ada di delapan Kabupaten di Papua tengah untuk terus  mengupdate informasi yang di rilis BMKG melalui sosial Media,  (Sosmed) maupun RRI Nabire.  BMKG Nabire juga telah mengeluarkan produk baru, yakni peringatan dini tiga harian di delapan Kabupaten yang berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat,”jelasnya.

Untuk diketahui bersama bahwa pemahaman pola hujan lokal sangat penting untuk perencanaan pertanian, pengelolaan sumber daya air dan mitigasi risiko banjir di daerah- daerah dengan pola hujan yang tidak teratur.

“Untuk itu peningkatan kesadaran masyarakat tentang faktor-faktor yang mempengaruhi hujan lokal dapat membantu dalam upaya adaptasi terhadap perubahan iklim, dengan pemahaman pola hujan lokal, masyarakat di Papua Tengah dapat lebih siap menghadapi berbagai kondisi cuaca dan memanfaatkan sumber daya alam secara optimal,”harap Dani Wiyai.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *