Papua Tengah.News – Pemerintah provinsi Papua Tengah mencanangkan sembilan program prioritas sebagai fondasi pembangunan jangka panjang di provinsi baru ini. Hal tersebut mengemuka dalam rapat kerja (raker) gubernur bersama delapan bupati se-provinsi Papua Tengah, Kamis (25/9/2025) di Mulia, kabupaten Puncak Jaya.
Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa menyatakan pentingnya membangun fondasi yang kuat agar daerah ini bisa lebih maju dan masyarakat sejahtera.
“Untuk itulah kami mengajak semua organisasi perangkat daerah (OPD) dan seluruh masyarakat agar bersinergi guna mewujudkan Papua Tengah yang lebih sejahtera,” ujarnya.
Menurut Meki Nawipa, momentum rapat kerja II bersama para bupati dapat merumuskan arah pembangunan yang terencana dan terstruktur.
Nawipa menjelaskan sembilan prioritas tersebut diantaranya pada bidang pendidikan yaitu pendidikan gratis dan Sekolah Sepanjang Hari (SSH). Program tersebut disegera diterapkan sebagai langkah awal dalam melahirkan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing.
“Komitmen kami untuk menyediakan pendidikan tanpa biaya dan pembangunan asrama bertujuan untuk membuka akses pendidikan yang merata,” lanjutnya.
Di sektor kesehatan, kata Nawipa, yakni peningkatan kualitas layanan melalui pembangunan rumah sakit provinsi yang representatif.
“Kami juga akan melakukan perekrutan dokter spesialis dengan sistem kontrak,” katanya.
Meki menambahkan program pemberdayaan orang asli Papua (OAP) seperti peningkatan daya saing generasi muda Papua dan kebijakan afirmasi.
“Kemudian program sosial untuk ibu hamil, anak usia 0-4 tahun dan pemberian insentif bagi para lansia. Ini masuk dalam program bangkit Papua Tengah,” sebut Nawipa.
Selain itu, pemerintah juga memperhatikan kesejahteraan tenaga keagamaan lintas denominasi secara tepat sasaran.
Program lainnya adalah penguatan ekonomi daerah dengan membentuk BUMD, bangun cold storage di Mimika, pengembangan sektor pertanian, peternakan, kopi, dan kakao.
Untuk infrastruktur dasar antara lain penyediaan listrik 24 jam, internet 4G yang stabil, air bersih, dan pembangunan jalan strategis antarwilayah pegunungan.
Begitupun pelestarian budaya Papua, dengan pemberdayaan lembaga adat, serta penamaan fasilitas umum menggunakan nama tokoh lokal dan misionaris berpengaruh.
Pemerintah juga akan fokuskan rekonsiliasi dan perdamaian dengan membentuk tim bersama tokoh gereja dan adat untuk menjaga stabilitas sosial pasca Pilkada.
Raker berlangsung selama dua hari (24-25/9/2025) di Sasana Kaonak, kantor bupati Puncak Jaya.

