Papua Tengah.News – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah melakukan Sidak (inspeksi mendadak) ke SPBU Nawaripi, Bulog, distributor dan Pasar Sentral, Kamis 6 Maret 2025.
Sidak yang dipimpin Frans Kambu, Plt. Asisten II Setda Mimika itu, bertujuan untuk mengecek ketersediaan BBM dan harga sembilan bahan pokok selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah.
Ikut dalam Sidak tersebut, Inosensius Yoga Pribadi, Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Petrus Pali Ambaa, Kepala Disperindag Mimika dan Dedy Wahyudi, Kepala Bulog Mimika.
Sidak gabungan yang melibatkan Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perhubungan, Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan, juga mendatangi para pedagang telur di Timika.
Diantaranya, pedagang telur ayam ras milik Alwi Cahaya Pammana di Jalan Budi Utomo, gudang ayam dan ikan beku Cahaya Maudi milik Haji Udin di Jalan Hasanuddin dan penjual telur lainnya di Pasar Sentral.
Warih Wibowo, Sales Area Manager Retail Papua Tengah PT Pertamina Patra Niaga kepada TPID menjelaskan, persediaan tiga jenis BBM masih stabil dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan hingga Idulfitri.
Ia menyebutkan ketersediaan BBM jenis Pertalite masih dijual Rp10 ribu perliter, Pertamax Rp13.200 per liter dan Dexlite turun menjadi Rp14.650 dari sebelumnya pada Februari 2025 Rp14.950 per liter.
Ia juga memastikan pelayanan untuk nelayan selama ini masih berjalan lancar sesuai permintaan dan kebutuhan berdasarkan rekomendasi dari instansi terkait.
Sementara Dedy Wahyudi, Kepala Bulog Mimika menjelaskan saat ini ketersediaan beras di gudang sebanyak tiga ribu ton, sementara seribu ton dalam perjalanan dari Merauke.
Sehingga total beras di gudang dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Mimika selama bulan puasa hingga pasca lebaran sebanyak empat ribu ton.
“Empat ribu ton beras ini memenuhi kebutuhan cadangan pangan di Mimika termasuk kebutuhan TNI-Polri dan ASN Kabupaten Puncak hingga lima sampai enam bulan kedepan,” ujar Dedy.
Ia mengatakan selain beras, Bulog juga menyiapkan 18 ribu liter minyak goreng jenis premium komersial merek litisia yang dijual Rp20 ribu per liter.
Sementara untuk gula pasir yang masih dalam perjalanan sebanyak 25 ton yang diperkirakan tanggal 20 Maret 2025 sudah masuk di gudang Bulog Timika.
Ia menyebutkan sejak 22 Februari sampai 29 Maret 2025, Bulog masih menjalankan penugasan untuk melaksanakan operasi pasar yang dilakukan sendiri, penjualan melalui mitra maupun bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Mimika.
Frans Kambu, Plt Asisten II Setda Mimika menjelaskan, Sidak yang dilakukan TPID merupakan bagian dari tanggung jawab pemerintah.
Pemantauan libatkan lintas sektor ini bertujuan untuk melihat dan memastikan ketersediaan BBM dan bahan pokok selama puasa hingga lebaran.
Dikatakan, dalam Sidak di SPBU mendapatkan persediaan BBM masih mencukupi dengan harga normal tanpa oplosan.
Kemudian untuk persediaan beras di Bulog juga aman dan mampu memenuhi kebutuhan lima sampai enam bulan kedepan.
Harapan pemerintah, para distributor jangan menahan komoditi di gudang sehingga tidak mempengaruhi harga jual di tingkat pedagang.
“Pedagang dalam menjual ikut harga yang sudah ditentukan bersama pemerintah, bukan menentukan harga sendiri hanya untuk mengejar keuntungan besar tetapi memberatkan daya beli masyarakat,” tegas Frans.
Kepada masyarakat, Frans mengajak jika menemukan distributor atau pedagang yang menaikan harga kurang wajar segera melaporkan kepada instansi terkait.
Berikut Harga Komoditas di Pasar Sentral Timika
Berdasarkah pemantauan di lapangan, harga daging ayam beku asal Surabaya di gudang milik Cahaya Maudi dijual Rp34 ribu perkilo.
Ikan mumar dan lema Kaimana per karung Rp290 ribu dan bandeng Surabaya Rp420 ribu per karton. Sedangkan ikan lema dan mumar di Pasar Sentral Rp35 per kg.
Telur ayam ras dijual harga bervariasi. Ukuran kecil Rp58 ribu per rak, ukuran sedang Rp68 ribu per rak dan besar Rp75 ribu per rak.
Penjualan harga telur ini sesuai hasil kesepakatan Dinas Peternakan dan Keseharan Hewan bersama para peternak.
Sementara untuk harga tomat di Pasar Sentral Rp25 per kilogram, alpukat Rp35 per kilogram, anggur Surabaya Rp70 ribu per kilogram.
Bawang putih Rp50-55 ribu per kilogram, bawang merah Rp45-50 ribu per kilogram, kunyit bubuk Rp35 ribu per kilogram.
Wortel Rp30 ribu per kilogram, cabai Rp50 ribu per kilogram. Lainnya, pabrika Rp110 ribu per kilogram.
Sementara bawang bombai Rp40 ribu per kilogram, jahe Rp60 ribu per kilogram dan cabai kriting lokal Rp50 ribu per kilogram.