Papua Tengah.News – Personel gabungan TNI-Polri terus intensifkan pengamanan pada pos-pos penyekatan massa di Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah.
Ini dilakukan menyusul pembacaan hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Puncak Jaya tahun 2025.
Kapolres Puncak Jaya, AKBP Achmad Fauzan melalui Kabag Ops, AKP Matheus Tanggu Ate menyampaikan, upaya pengamanan ini melibatkan ratusan personel gabungan, 40 personel dari Polres Puncak Jaya, 30 personel dari Kodim 1714/PJ, sedangkan Brimob Polda Papua BKO Puncak Jaya berjumlah 120 personel, 30 personel Brimob Pas III, 40 personel Satgas Yonif Raider 112/DJ, dan 40 Personel Satgas Yonif Raider 715/MTL.
“Setelah sidang penetapan MK terkait Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Puncak Jaya kemarin, aparat gabungan TNI-Polri terus meningkatkan kegiatan preventif, salah satunya dengan menempatkan ratusan personel untuk mengisi pos-pos penyekatan pada beberapa titik yang ada di kota Mulia,” demikian disampaikan Kabag Ops dalam keterangan yang diterima media ini, Selasa (6/5/2025).
Adapun lokasi pos-pos penyekatan massa diantaranya di perempatan Lapangan Alun-alun, perempatan Kuburan Tujuh, pertigaan Kantor Dinas Lingkungan Hidup, pertigaan Kantor Distrik Pagaleme, pertigaan Toba Jaya (Pruleme), Kampung Usir belakang, Kampung Muliambut dan pertigaan depan Bandara Mulia.
“Tempat-tempat tersebut merupakan batas wilayah ataupun lokasi rawan terjadinya aksi saling serang antara massa pendukung paslon 01 dan 02, sehingga hadirnya kami TNI-Polri dapat mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” terangnya.
Selain penyekatan, aparat keamanan juga terus melaksanakan patroli dan mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya massa dari kedua kubu pendukung paslon agar bersama-sama menjaga kondusifitas keamanan di wilayah itu.
“Kami imbau agar kedua kelompok massa tidak mudah terpancing satu sama lainnya,” imbaunya.