Launching MBG di Yayasan DDI Bukit Cendrawasih, SD Negeri Inpres Oyehe

Papua Tengah.News – Pelaksanaan kegiatan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi program Pemerintah Pusat melalui Badan Gizi Nasional agar benar-benar dikerjakan dengan maksimal, maka ke depan kebijakan pemerintah pusat akan terwujud dengan baik. 

Demikan dikatakan Bupati Nabire, Mesak Magai, dalam Launching MBG di Yayasan DDI Bukit Cendrawasih, SD Negeri Inpres Oyehe, Jalan Kusuma Bangsa, Kelurahan Oyehe Kecamatan Nabire, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, Kamis (2/10/2025).

“Ketika para kepala daerah ikut pembekalan di Magelang, saya pernah sampaikan usulan kepada Badan Gizi Nasional, kalau bisa kita di Papua, saya menyampaikan dalam rangka mencerdaskan anak bangsa maka lebih baik pemerintah berpikir, untuk asupan nutrisi seorang ibu hamil mulai dari 0 bulan sampai 9 bulan, setelah itu 0 hari lahir sampai dengan 3 tahun,” katanya.

Mesak Magai menambahkan, sehingga untuk menciptakan IQ dari anak Indonesia, batas anak yang lahir mulai dari tahun 2025 ke atas itu anak cerdas, kalau ingin menciptakan anak Indonesia cerdas di tahun 2045.

Ia menjelaskan, untuk Kabupaten Nabire untuk hari Senin sampai Selasa itu nasi, Rabu – Kamis petatas atau papeda, Jum’at – Sabtu bubur.  

Sehingga benar-benar pelayanan ini berjalan dengan maksimal di masing-masing sekolah. Oleh karena itu, kepada Badan Gizi Nasional serta pengelola harap untuk dievaluasi kembali.

“Setiap perkembangan harus dilaporkan kepada Pemerintah Provinsi Papua Tengah, Pemerintah Kabupaten Nabire, TNI-Polri, agar ke depan bisa menjadi bahan evaluasi dan dilaporkan kepada pemerintah pusat,” ujarnya.

Bupati Nabire menekankan untuk program MBG ini agar benar-benar fokus kepada anak-anak. Ia juga melihat perihal MBG yang menyasar kepada anak-anak, terlebih lagi dengan beberapa kasus keracunan di berbagai kota di Indonesia.

Ia berharap agar lebih fokus dan mencari formula yang baik untuk program MBG tersebut. Imbuhnya, melihat program MBG ini agar dikelola oleh masing-masing sekolah agar sekolah bisa bertanggung jawab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *