Papua Tengah.News – Ribuan karyawan dan komunitas PT Freeport Indonesia di ketinggian 2.400 mdpl Ridge Camp, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, menggelar “Parade Budaya Indonesia” dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, Sabtu (2/8).
Executive Vice President Site Operations/Kepala Teknik Tambang PTFI, Carl Tauran mengatakan, keberagaman yang dimiliki Indonesia merupakan kekuatan yang harus dirangkul. Melalui parade budaya ini, keberagaman menjadi alasan kuat yang mempersatukan karyawan dan komunitas PTFI untuk saling menghormati dan bekerja sama.
Parade budaya di Ridge Camp mengusung tema miniatur Indonesia. Tiap komunitas karyawan merepresentasikan seni dan tradisi dari berbagai daerah seperti Jawa Timur, Papua, Kalimantan Selatan, Maluku, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan lainnya. Mereka tampil mengenakan busana adat lengkap beratribut tradisional sambil memanggul seni kriya khas daerah.
Musik Gamelan Bali, Reog Ponorogo, alunan Sape khas Kalimantan, dan musik tradisional lainnya mengiringi penampilan tiap komunitas yang berjalan mengelilingi kawasan Ridge Camp.
Ketua Panitia HUT Ke-80 RI di PTFI, Rode Ajomi menyebutkan Ridge Camp merupakan kawasan penunjang operasional yang menjadi tempat tinggal bagi 12.000 karyawan dari berbagai divisi, di antaranya Underground Mine, Concentrating, Operations Maintenance, Central Services, dan Grasberg Earthworks.
“Lewat kegiatan ini kami ingin menampilkan keberagaman sebagai simbol persatuan Indonesia di PTFI, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah. Semoga ini menginspirasi semua pihak untuk terus memperkuat persatuan dalam keberagaman. Karena inilah kekuatan Indonesia,” ujar Rode.
Dalam parade budaya itu, Divisi Mining Safety berkolaborasi dengan Perkumpulan Keluarga Batak Tembagapura (PKBT) menampilkan “Owlie Ulos” sebagai maskot keselamatan berbudaya. Owlie Ulos adalah burung hantu yang gagah dan bijak mengenakan Ulos, kain tenun khas masyarakat Batak, sebagai simbol semangat bekerja produktif dan selamat.
Sementara itu, Divisi Grasberg Earthworks bersama Paguyuban Papua menghadirkan kearifan lokal masyarakat Papua dengan atribut pakaian adat. Simbol budaya Noken turut dipamerkan sebagai cerminan kebersamaan, kerja sama, dan kesabaran. Rajutan noken mencerminkan kehidupan kolektif dan menjadi simbol pemersatu bangsa dalam operasional pertambangan berkelanjutan.
“Saya melihat setiap karyawan menunjukkan rasa hormat dan kekagumannya atas perbedaan suku, budaya, dan bahasa yang ada di area operasi PTFI. Ini menjadi gambaran nyata kedaulatan Indonesia dari tanah Papua,” ungkap Ida Nekwek, karyawan Divisi Grasberg Earthworks.
PTFI sebagai perusahaan tambang tembaga terintegrasi dari hulu ke hilir terbesar di dunia juga menggelar serangkaian kegiatan menyambut HUT ke-80 RI sepanjang bulan Agustus di lima titik lokasi kerja, mulai dari Tembagapura, Kuala Kencana, Nabire, hingga ke Gresik dan Jakarta.
Di Tembagapura digelar berbagai lomba dan pentas budaya bersama warga Kampung Banti. Di dataran rendah, aksi sosial dan bersih kampung dilaksanakan di Ayuka dan Tipuka, serta lomba untuk anak-anak dan dewasa. Di Nabire, dilaksanakan operasi katarak gratis serta edukasi dan pemeriksaan mata untuk 1.000 anak sekolah.
Sementara di Gresik berlangsung kegiatan donor darah, pelatihan digital bagi UMKM, serta Konser Melodi Tembaga Nusantara. Puncaknya adalah upacara peringatan HUT RI ke-80 yang digelar serentak di seluruh lokasi kerja PTFI.
Seluruh rangkaian kegiatan ini dilaksanakan penuh semangat gotong royong dan kebersamaan, sebagai bentuk kontribusi nyata PTFI bersama putra-putri terbaik bangsa dalam menjalankan operasi yang aman dan berkelanjutan.