Papua Tengah.News – Suasana penuh warna dan semangat menyelimuti festival budaya Papua Tengah yang mempertemukan delapan kabupaten dengan kekayaan tradisinya.
Bupati Intan Jaya, Aner Maisini mengaku terharu sekaligus bangga dapat menyaksikan generasi muda tampil membawakan tarian, lagu, dan identitas budaya leluhur mereka.
“Luar biasa, hari ini kita bisa melihat bagaimana anak-anak kita tampil dengan budaya masing-masing. Inilah cara mereka menjaga dan memperkenalkan identitasnya kepada dunia,” tutur Bupati Intan Jaya, Aner Maisini saat diwawancarai usai menyaksikan pembukaan Festival budaya pelajar SMA SMK Se-Papua Tengah, di Bandar udara lama Nabire, Rabu, (3/9/2025).
Maisini menjelaskan kegiatan budaya bukan sekadar hiburan, melainkan warisan yang memberi kekuatan bagi generasi untuk tetap berdiri teguh di atas akar mereka.
“Festival ini bukan hanya milik pemerintah, tetapi milik anak-anak kita. Mereka yang merasakan semangatnya, mereka yang akan meneruskan. Tugas kita hanya memberi ruang agar budaya itu tetap hidup,” ucapnya.
Bupati juga mengingatkan bahwa setiap suku dan tradisi, sekecil apa pun, memiliki nilai yang tak ternilai bagi masyarakat Papua Tengah.
“ Ada weyane, ada soweyane, ada banyak sekali budaya. Jangan sampai satu pun hilang. Jika budaya hilang, maka hilang pula jati diri kita. Karena itu, saya akan programkan agar pendidikan di Intan Jaya memasukkan kearifan lokal sebagai bagian dari kurikulum. Dengan begitu, anak-anak kita belajar bukan hanya dari buku, tapi juga dari budaya mereka sendiri,” imbuh politisi Partai PAN ini.
Lanjutnya, Festival budaya ini menjadi momentum penting, bukan hanya untuk mempertahankan warisan leluhur, tetapi juga untuk membangkitkan rasa cinta dan bangga generasi muda Papua Tengah terhadap identitas dan jati diri.
Ia juga mengapresiasi Gubernur Papua Tengah dan Dinas Pendidikan Provinsi Papua Tengah yang telah menyelenggarakan kegiatan festival Budaya Pelajar SMA SMK tahun 2025 di Papua Tengah.
“ Terimakasih kepada Gubernur Papua Tengah dan dinas pendidikan yang telah memfasilitasi ruang bagi generasi muda untuk mengekspresikan jati diri mereka di panggung budaya seperti ini,” pungkas Aner.