Papua Tengah.News – Kedua kubu pendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Puncak Jaya nomor urut 1 dan 2 akhirnya melaksanakan perdamaian dengan cara adat belah kayu doli pada Senin (12/5/2025) pagi.
Prosesu perdamain adat belah kayu doli itu dilaksanakan di Perempatan Lapangan Alun-alun Monumen Roh Kudus Kota Baru, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, dihadiri langsung Gubernur Papua Tengah Meki Fritz Nawipa, dan Wakilnya Deinas Geley.
Hadir pula, Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol. Alfred Papare, Danrem 173/PVB Brigjen TNI. Fritz W.R Pelamonia, Kabinda Brigjen TNI. Alfi Sahri Lubis, PJ. Bupati Puncak Jaya Yopi Murib, Kapolres AKBP Achmad Fauzan, Dandim 1714/PJ Letkol Inf. Irawan Setya Kusuma serta kedua Paslon Bupati dan Wakil Bupati Puncak Jaya juga turut hadir.
Gubernur Papua Tengah Meki Fritz Nawipa dalam penyampaiannya mengatakan, acara perdamain digelar agar semua persoalan dan pertiakaian yang terjadi selama hampir tujuh bulan selesai.
“Jadi semua (masyarakat) bisa tidur dengan tenang, sekolah bisa berjalan dengan normal, pertokoan bisa buka dan semua bisa beraktivitas dengan normal, membangun negeri kita tercinta ini, negeri sucinya Tanah Papua, mari kita sama-sama tanda tangan sebagai tanda kita bersatu di negeri ini untuk membangun Puncak Jaya,” tutur Gubernur
Meki sapaan akrab gubernur juga menekankan, persoalan politik telah usai dan tidak boleh ada lagi perang, apalagi setelah dilakukan perdamaian adat dengan belah kayu doli.
“Karena itu tidak ada lagi perang dan pertikaian politik pasca digelarnya ritual adat belah kayu doli sebab suatu daerah tidak akan bisa maju jika terus terjadi konflik dan perang,” ungkapnya.
“Kami juga ucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah Daerah dalam hal ini Pj. Bupati Puncak Jaya, Aparat Keamanan TNI-POLRI dan PMI yang dengan semangat luar biasa terus mengawal dan menciptakan situasi agar Puncak Jaya tercinta kita ini terus aman dan damai,” imbuhnya.
Acara perdamain belah kayu doli dihadiri ribuan massa pendukung Paslon baik dari 01 maupun 02 serta turut diamankan oleh ratusan personel gabungan TNI-POLRI sehingga pelaksanaannya dapat berjalan dengan aman, baik dan lancar.
Perlu diketahui, ritual adat belah kayu doli merupakan suatu adat dari Suku Dani yang menandakan kedua kubu yang selama ini bertikai telah sepakat berdamai dan tidak lagi berkonflik.
Pelaksanaannya dilakukan dengan memasang kayu doli dari kedua belah pihak serta memanah anak babi dan berjabat tangan antar satu sama lain dalam hal ini pendukung Yuni Wonda – Mus Kogoya dan Miren – Mendi sebagai tanda jika mereka telah berdamai.