Papua Tengah.News – Bantuan penimbunan halaman gereja bagi jemaat Suku Dani di Kabupaten Nabire, Papua Tengah, mendapat apresiasi dan ucapan terima kasih yang mendalam dari Sem Wanimbo (Kepala Suku Dani Distrik Nabire Barat) dan Rudi Waker (Gembala Gereja). Bantuan ini dianggap sebagai berkat dan wujud kepedulian nyata Presiden Prabowo Subianto serta pemerintah pusat kepada masyarakatnya.
Rudi Waker mengungkapkan bahwa selama ini, kondisi halaman gereja yang mereka gunakan untuk beribadah masih berupa rawa dan sulit diakses kendaraan. “Setiap kali hujan deras, halaman gereja kami pasti tergenang air, sangat menyulitkan jemaat untuk beribadah dan kendaraan masuk,” ujar Gembala Gereja tersebut. Ia menambahkan, selama ini pembangunan gereja dilakukan secara swadaya, dan bantuan penimbunan dari pemerintah daerah belum pernah tersentuh.
“Bantuan penimbunan dari pemerintah pusat ini adalah berkah dari Tuhan dan bukti nyata perhatian Bapak Presiden kepada kami. Ini sangat kami syukuri,” Sem Wanimbo.
Lebih dari sekadar perbaikan infrastruktur, bantuan ini juga dinilai dapat meningkatkan kepercayaan dan memperkuat pendekatan gereja dalam pembangunan sumber daya manusia di Papua. Inisiatif ini diharapkan dapat memicu semangat pelayanan gereja di Kabupaten Nabire.
Selain itu, Sem Wanimbo tersebut juga memaparkan upaya pelayanan yang sedang dilakukan oleh Gereja Baptis di Distrik Wapoga, Nabire, yang berbatasan dengan Kabupaten Waropen. Pelayanan ini menargetkan Suku Aba-Aba, sebuah suku yang dilaporkan masih bersifat “primitif”, tinggal secara nomaden, dan memiliki bahasa sendiri.
Akses menuju lokasi pelayanan ini sangat menantang, harus melalui jalur laut menggunakan speedboat dan dilanjutkan dengan berjalan kaki membelah hutan belantara. Suku Aba-Aba diketahui sangat tertutup dan takut berinteraksi dengan dunia luar, bahkan pemerintah pun belum menjangkau mereka. “Hanya Gereja Baptis yang saat ini sudah mulai membangun gereja di sana, bukan hanya untuk mengenalkan Kekristenan, tetapi juga untuk membuka akses pendidikan bagi Suku Aba-Aba,” jelas Sem Wanimbo. Upaya pelayanan dan pembangunan ini menunjukkan peran penting lembaga keagamaan dalam menjangkau komunitas yang paling terisolasi, sejalan dengan upaya pembangunan sumber daya manusia di Tanah Papua.

