Dua Jenazah Kembali Ditemukan, Korban Penyerangan KKB Yahukimo Jadi Tujuh Orang

Papua Tengah.News – Tim gabungan dari Satgas Operasi Damai Cartenz (ODC) bersama Satbrimobda Polda Papua, Polres dan Kodim 1715 Yahukimo kembali mengevakuasi jenazah serta satu korban selamat dari serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan yang terjadi pada 21 dan 22 September 2025.

KKB yang menamakan dirinya pasukan TPNPB OPM Kodap XVI Yahukimo, terdiri dari Batalyon Yamuhe, Kanibal dan Sisibia dibawah pimpinan Kopitua Heluka.

Operasi lanjutan evakuasi korban kekerasan KKB yang dilakukan aparat kemanan, berhasil menyelamatkan satu orang dan mengevakuasi sejumlah jenazah yang sebelumnya menjadi sasaran serangan KKB di Distrik Seradala.

Rabu malam, 1 Oktober 2025, sekitar pukul 22.30 WIT, tim gabungan mengevakuasi Yohanes Bouk alias Nando (22) yang dalam kondisi selamat dan menderita sakit malaria setelah lima hari bertahan hidup didalam hutan dengan cara bersembunyi tanpa makanan dan minuman.

Kemudian, tiga jenazah pekerja tambang atau pendulang yang berhasil dievakuasi Rabu malam, yaitu Marselino Lumare (32) asal Sanger, Yunus Agama (29) asal Maluku dan Roberto Agama (37) asal Sanger. Ketiganya berdomisli di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo.

Tak hanya itu, tim gabungan juga berhasil mengevakuasi dua jenazah korban pendulang lainnya, Kamis (2/10/2025) dini hari. Mereka sebelumnya dilaporkan tewas akibat diserang KKB di Camp Ekskavator Kali I, Distrik Seradala. Keduanya adalah Andika Pratama dan Fikram Amiman asal Sanger yang berdomisili di Jalan Paradiso, Distrik Dekai.

Dari serangkaian proses evakuasi yang dilakukan, total korban meninggal dunia menjadi tujuh orang dan lima orang selamat.

Sebelumnya juga pada 26 September 2025 aparat keamanan berhasil mengevakuasi dua jenazah korban aksi kekerasan KKB, yakni Desen Dommingus dan Marselinus Manek.

Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani mengatakan seluruh jenazah yang berhasil dievakuasi dibawa ke RSUD Dekai untuk ditangani. Sementara korban selamat langsung mendapat perawatan intensif.

Brigjen Faizal menegaskan, pihaknya tidak akan memberi ruang bagi KKB dan akan terus mengejar mereka, serta bertindak tegas secara profesional terhadap siapa saja yang terlibat dalam kejahatan bersenjata.

“Penegakan hukum akan dilakukan secara terukur dan sesuai hukum yang berlaku. Stabilitas keamanan di Yahukimo adalah prioritas utama,” tegas Brigjen Faizal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *