Papua Tengah.News – Hujan deras mengguyur Nabire sejak Sabtu sore hingga malam membuat air kali Nabarua meluap deras. Luapan air menerjang rumah warga di Jalan Frans Kaisiepo hingga setinggi dada, membawa lumpur bercampur sampah.
Kondisi ini membuat warga panik, terlebih banyak barang elektronik dan dokumen penting turut terendam. Banjir merusak rumah-rumah warga, bahkan lumpur pekat memenuhi pekarangan dan ruang dalam rumah mereka.
Menanggapi itu, Polres Nabire dan Polsek Kota bergerak cepat turun langsung ke lokasi banjir siang ini. Dipimpin Kapolres AKBP Samuel D. Tatiratu, personel membantu bersihkan lumpur serta buka jalur drainase.
Langkah ini dilakukan serentak oleh jajaran polisi bersama warga sekitar dengan semangat gotong royong. Selain menyemprot lumpur, mereka juga bantu evakuasi barang-barang penting milik warga terdampak banjir.
Kapolres mengatakan sejak malam mereka telah memantau lokasi banjir dan mengimbau warga tetap waspada. Ia juga menekankan pentingnya kerja sama agar dampak banjir bisa ditangani cepat dan tidak meluas.
Dalam kesempatan tersebut, polisi juga membagikan bantuan sembako kepada warga yang terdampak banjir. Bakti sosial ini sekaligus menyambut Hari Bhayangkara ke-79 sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat.
“Ini bentuk kasih kami, semoga meringankan beban,” ujar Kapolres saat menyerahkan sembako ke warga, Minggu siang. Ia berharap bantuan kecil itu menjadi penguat moral warga yang sedang tertimpa musibah di Nabarua.
Dalam pantauan media, Kapolres dan jajarannya bahkan ikut membersihkan lumpur di halaman sebuah gereja. Gereja itu berdiri di bantaran kali Nabarua dan ikut terdampak langsung saat air meluap semalam.
Kegiatan ini diapresiasi warga yang merasa terbantu atas kehadiran langsung aparat dalam musibah tersebut. Semangat kebersamaan dan kepedulian polisi memberikan harapan baru di tengah lumpur dan genangan air.