Papua Tengah.News – Suasana pagi yang semula mendung perlahan berubah cerah seiring berkumandangnya takbir menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, ketika ribuan umat Islam di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, berbondong-bondong menuju Masjid Agung Al-Falah yang terletak di Jalan Merdeka.
Suasana religius dan kebersamaan begitu terasa dalam pelaksanaan Salat Iduladha 1446 Hijriah yang jatuh pada Jumat, (6/6/2025).
Sejak selepas subuh, warga mulai memadati pelataran masjid. Tua-muda, laki-laki dan perempuan, bahkan anak-anak, turut meramaikan salat berjamaah tahunan yang menjadi salah satu puncak ibadah dalam Islam ini.
Bertindak sebagai imam adalah Ustaz Haji Ahmad Amiruddin, sementara khotbah Idul Adha disampaikan oleh KH. Rohimin Abdurrahman, Ketua MUI Kabupaten Nabire. Adapun Haji Husein Rumkel bertugas sebagai pembimbing salat. Bilal Syamsul Arifin.
Sebelum salat dimulai, perwakilan pengurus Masjid Agung Al-Falah menyampaikan informasi penting mengenai kegiatan Idul Adha tahun ini, termasuk jumlah hewan kurban yang berhasil dihimpun dari berbagai pihak.
“Kami sampaikan terima kasih kepada Bapak Bupati Kabupaten Nabire yang telah menyalurkan 23 ekor sapi kurban. Semoga beliau selalu diberi kesehatan dan kekuatan dalam menjalankan amanah rakyat,” ujar pengurus masjid.
Ditambahkannya, total hewan kurban yang tercatat tahun ini di wilayah Kabupaten Nabire mencakup 385 ekor sapi dan 46 ekor kambing, yang tersebar di berbagai masjid, yayasan, dan organisasi keagamaan.
Salat Idul Aadha diawali dengan sambutan dari Bupati Nabire Mesak Magai yang disampaikan oleh Wakil Bupati H. Burhanuddin Pawennari.
“Idul Adha adalah momentum suci yang mengajarkan kita arti pengorbanan dan keikhlasan, sebagaimana dicontohkan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Melalui ibadah kurban, kita diajak berbagi dan memperkuat ukhuwah Islamiyah,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Bupati juga menyampaikan bahwa hewan kurban yang disalurkan pemerintah daerah memang terbatas dan diprioritaskan untuk masjid atau kelompok masyarakat yang belum mendapat bantuan kurban tahun ini.
“Kami mohon maaf apabila jumlahnya belum bisa mencukupi seluruh permintaan. Ini menyesuaikan dengan kondisi keuangan daerah, namun semangat dan niat berbagi insyaAllah tidak pernah surut,” tambahnya.
Bupati juga mengajak masyarakat untuk mendoakan saudara-saudara yang sedang menunaikan ibadah haji di Tanah Suci, agar diberikan kesehatan dan kembali dengan predikat haji mabrur.
Dalam khutbahnya, KH. Rohimin Abdurrahman mengajak umat untuk meneladani keimanan dan kepatuhan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam kisah kurban, yang menjadi dasar disyariatkannya Idul Adha.
“Ketika Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail justru berkata: ‘Laksanakan perintah Allah, insya Allah aku termasuk orang-orang yang sabar.’ Ini bukti ketundukan luar biasa,” kata KH. Rohimin.
Ia menekankan bahwa makna kurban bukan sekadar menyembelih hewan, tetapi lebih dalam membunuh sifat egois, tamak, dan cinta dunia. Menurutnya, kurban adalah simbol penyerahan diri sepenuhnya kepada kehendak Ilahi.
“Takbir yang kita kumandangkan sejak malam adalah seruan pengakuan bahwa hanya Allah Yang Maha Besar. Harta, jabatan, ilmu – semua kecil jika dibandingkan keagungan-Nya. Maka jangan sombong atas apa pun yang kita miliki,” imbuhnya.
Di akhir khutbah, KH. Rohimin mengajak jamaah untuk menjadikan Idul Adha sebagai momen mempererat silaturahmi, memperbanyak sedekah, dan menjaga persatuan di tengah keberagaman masyarakat Nabire.
Salat Idula Adha di Masjid Agung Al-Falah berlangsung tertib, aman, dan penuh kekhusyukan. Jamaah tampak tersentuh oleh pesan-pesan moral yang disampaikan dalam khutbah. Banyak di antara mereka yang berharap suasana seperti ini terus terjaga sebagai cerminan keharmonisan kehidupan umat beragama di Kabupaten Nabire.
Pemerintah Kabupaten Nabire berharap bahwa semangat Idul Adha dapat menjadi inspirasi untuk terus membangun daerah dalam bingkai keberagaman, persatuan, dan ketakwaan kepada Allah SWT.